Minggu, 24 Mei 2009

Apa Beda PDA dan Smartphone?

| Ruisa Khoiriyah |
Minggu, 10 Mei 2009

080811-lg2BANYAK orang yang mungkin bertanya-tanya, apa sesungguhnya perbedaan antara Personal Digital Asistant (PDA) phone dengan ponsel pintar alias smartphone? Memang, boleh jadi, letak perbedaan keduanya hanya pada sejarah kemunculannya.

Smartphone berawal dari penciptaan alat komunikasi dengan fungsi utama untuk bertelepon dan mengirim pesan. Belakangan, si gadget melengkapi diri dengan kemampuan mengirim e-mail, musik, kamera, video, GPS, sampai menjalankan program perkantoran.

Sementara PDA phone berangkat dari penciptaan gadget dengan fungsi utama sebagai asisten yang berfungsi untuk menyimpan notes dan menjalankan aplikasi perkantoran (office). Baru, kemudian, di PDA muncul fungsi telekomunikasi.

“Smartphone relatif lebih simpel ketimbang PDA phone,” ujar Iqbal Willis, pengamat gadget.

Perbedaan lainnya terletak pada sisi performance. Sejak awal kemunculannya, PDA lekat dengan keberadaan layar sentuh atau touch screen. Sedangkan smartphone umumnya tidak mengandalkan touch screen, namun lekat dengan keberadaan keyboard Qwerty.

Tapi, kini, baik smartphone dan PDA phone mengincar pasar yang sama. Persenjataan keduanya seragam. Misalnya kamera, musik, GPS dan sebagainya. Lalu, apa pertimbangan untuk memilihnya?

Berikut tip sebelum Anda menggengam si ponsel.

Pertama, kenali dulu kebutuhan Anda. Apakah kebutuhan untuk memiliki perangkat sepintar itu dan semahal itu memang cukup mendesak?

Meski beberapa smartphone atau PDA phone menawarkan kemampuan kamera atau memutar musik, jika Anda tidak terlalu membutuhkan fungsi office, lebih baik membeli ponsel multimedia. Pasalnya, banderol PDA phone dan smartphone termasuk berat di kantong.

Kedua, melihat spesifikasi gadget. Perhatikan sistem operasi, entah itu Symbian, Linux atau Windows Mobile. Lalu, tengok memori eksternalnya. Kalau memori internalnya cukup besar mungkin Anda tak perlu si eksternal. Tapi kalau memori internalnya imut, ada baiknya memilih ponsel yang bisa menampung memori eksternal.

Ketiga, kemampuan koneksi datanya, baik itu GPRS, HSDPA, atau WiFi. Begitu pula saluran koneksinya, bluetooth, USB, atau infrared. Tak kalah penting tentu kelengkapan fiturnya, mulai dari fungsi standar untuk messaging, telepon, e-mail, dan terutama untuk fungsi office.

Keempat, bodi. Layar kinclong dan lebar plus bodi ramping dan ringan, lebih asyik ketimbang bodi montok.

Kelima, tentu saja cari harga si pintar yang paling sepadan dengan fiturnya, plus cocok dengan isi kantong.

Tidak ada komentar: